Selamat Datang

Selasa, 01 November 2011

Danau Ranau



Danau Ranau merupakan Danau terbesar kedua di Sumatera, terletak di Desa Lumbok, Sukau atau 31 km dari Kota Liwa Ibukota Kabupaten Lampung Barat. Secara geografis, danau ini terletak di perbatasan Kabupaten OKU Selatan Propinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. 

Luas Danau Ranau sekitar 8×16 km dengan latar belakang Gunung Seminung (ketinggian ± 1.880 m dpl), dikelilingi oleh bukit dan lembah. Pada malam hari udara sejuk dan pada siang hari suhu berkisar 20° - 26° Celsius. Terletak pada posisi 4°51′45″ bujur selatan dan 103°55′50″ bujur timur.

Secara geografis, topografi danau ranau adalah perbukitan berlembah, sehingga menjadikan danau Ranau memiliki cuaca sejuk. Terdapat beberapa jenis ikan hidup di danau, antara lain mujair, kepor, kepiat, dan harongan.Pemandangan seputar Danau Ranau sungguh menakjubkan. Apaladi di tengah danau terdapat pulau bernama Pulau Marisa. Di sana juga terdapat sumber air panas. Sebagai tujuan wisata, wilayah ini kaya potensi karena masih ada objek pendukung seperti air terjun hingga resort.

Asal-Usul

Menurut cerita, danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi cekungan itu. Lama-kelamaan lubang besar itu penuh dengan air.Sekeliling danau ditumbuhi berbagai tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau. Maka danau itu pun dinamakan Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih tersebut.

Pada sisi lain di kaki gunung Seminung terdapat sumber air panas dari dasar danau. Di sekitar danau ini juga dapat ditemui air terjun Subik. Tempat lain yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Marisa.Pulau Marisa sebenarnya daratan yang terpisah dari kaki Gunung Seminung karena genangan air danau. Di daratan yang luasnya tidak lebih dari satu hektar itu terdapat pohon-pohon kelapa, dan pengunjung bisa sekadar mampir untuk menikmati keindahan secuil daratan itu.

Danau Ranau memang memiliki pesona. Bagaimana tidak? Bekas letusan gunung berapi tersebut seolah membentuk panggung alam nan elok. Gunung Seminung menjulang 1.880 meter di atas permukaan laut menjadi latar belakang dengan nuansa magis. Tebing dan barisan perbukitan menjadi pagar pembatas panggung megah itu.Hamparan sawah hijau berpadu dengan air Danau Ranau yang biru seolah menjadi pelataran tempat berbagai jenis ikan berenang. Butir-butir kopi yang merah seakan-akan menjadi pemanis keindahan itu. Keelokan itu menjadi lengkap dengan bingkai indah pantai berpasir dan kerikil putih di sepanjang tepian.

Kawasan Danau Ranau belum digarap dengan sungguh-sungguh. Promosi pariwisata yang digalang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, lewat Festival Danau Ranau belum memancing minat investor secara maksimal. Promosi yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat lewat Festival Teluk Setabas pun hingga kini belum mendatangkan investasi.Danau Ranau dari sisi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan maupun Liwa, Lampung Barat, sama-sama indah. Wisatawan ingin kembali ke sana, meskipun hanya berperahu atau sekadar menikmati deburan ombak. Pesona Danau Ranau tetap mengundang keinginan datang kembali.

Pengunjung yang tidak suka berperahu bisa menghabiskan waktu dengan beristirahat di penginapan. Di tepi Danau Ranau terdapat beberapa penginapan, yakni Seminung Lumbok Resort, Kotabatu di Banding Agung, dan cottage PT Pusri di Sukamarga.

Di kawasan wisata itu juga terdapat obyek tambahan bagi pengunjung, yakni air panas dengan kekhasan sendiri, karena mengalir langsung dari lubang-lubang di tebing. Air panas yang mengandung kadar belerang cukup tinggi ini terletak di Desa Air Panas di kaki Gunung Seminung. Lokasinya persis di seberang cottage milik PT Pusri di Sukamarga. Perjalanan dengan perahu motor dari Sukamarga ke lokasi air panas hanya sekitar 20 menit.Pengunjung bisa datang kapan saja dan menikmati air panas yang tak pernah habis mengucur dari perut bumi tersebut. Saat berperahu motor di danau dengan tujuan air panas, pesona keindahan Danau Ranau pun begitu terasa. Ombaknya tidak terlalu besar, airnya biru bening, dan pesona alam sekelilingnya yang bergunung-gunung, niscaya memberi kesan mendalam bagi pengunjung.

Air panas di tepian Danau Ranau mengucur langsung dari celah-celah kaki Gunung Seminung. Ketika kaki dicelupkan ke aliran air tersebut, rasa panas langsung menyengat. Pengunjung tidak sekadar mandi di air hangat. Air panas itu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.Bagi pengunjung yang tidak mandi, mereka bisa menikmati keindahan danau di sekitar air panas dengan duduk-duduk di warung atau dermaga. Sejumlah warung makanan terdapat di lokasi itu, berdampingan dengan kolam air panas. Di warung-warung inilah dijajakan hasil alam Gunung Seminung, terutama alpokat dan petai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger